Minggu, 06 Mei 2012

Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadian

Arti Penting Sosialisasi

Seorang bayi dilahirkan ke dunia ini seperti kertas putih bersih. Kertas putih tersebut akan ditulisi atau dilukis seperti apa sangat tergantung pada siapa yang menulis atau melukisnya. Demikian juga dengan kepribadian individu manusia. Kepribadian individu manusia tidak dibawa sejak lahir, namun dibentuk oleh lingkungan sosialnya, yaitu keluarga, sekolah, tetangga, kelompok sebaya, organisasi, dan sebagainya. Pengaruh lingkungan sosial itulah yang membentuk kepribadian seseorang.
Warisan biologis hanyalah menyediakan bahan mentah kepribadian. Misalnya manusia yang sehat dan normal mempunyai persamaan biologis tertentu,  seperti panca indera, dan otak yang rumit. Persamaan biologis ini membantu menjelaskan beberapa persamaan dalam kepribadian. Manusia dilahirkan tidak sebagai makhluk yang tegas dan dengan susunan saraf yang telah sempurna, atau dengan kata lain manusia pada saat dilahirkan tidak memiliki insting - insting kodrati yang diwarisi secara biologis. Dalam kondisi demikian dibutuhkan lingkungan sosial yang membentuk atau mempengaruhi kepribadian manusia.
Binatang, pada umumnya begitu dilahirkan dari induknya dapat hidup sendiri. Seekor ular yang menetas di tengah semak-semak bisa bertahan hidup, meskipun diacuhkan oleh induknya. Tanpa hidup dalam kelompokpun seekor ular dapat bertahan hidup. Manusia tidak dapat hidup tanpa kelompok. Dalam hidupnya ia selalu tergantung pada orang lain atau kelompoknya.
Demikian juga dalam pembentukan kepribadian, manusia sangat tergantung pada orang lain atau kelompoknya. Kepribadian seseorang dibentuk setelah ia dilahirkan ke dunia. Pembentukan kepribadiannya melalui dua proses, yaitu: Pertama, proses sosialisasi yang dilakukan tanpa sengaja melalui interaksi sosial, dan kedua, proses sosialisasi yang dilakukan secara sengaja melalui proses pendidikan dan pengajaran.
Proses sosialisasi tanpa sengaja terjadi jika seorang individu yang disosialisasi menyaksikan apa-apa yang dilakukan oleh orang - orang di lingkungan sekitarnya di dalam interaksi antar mereka, kemudian dengan menyaksikan tingkah laku mereka individu melakukan internalisasi pola - pola tingkahlaku dan pola-pola interaksi tersebut beserta norma - norma sosial yang mendasarinya ke dalam mentalnya.
Proses sosialisasi yang disengaja terjadi apabila seorang individu (yang disosialisasi) mengikuti pengajaran dan pendidikan yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik - pendidik yang mewakili masyarakat, dengan tujuan yang disadari agar norma - norma sosial bisa dipahami individu yang disosialisasi tersebut dan bisa tertanam baik - baik dalam batinnya.

Media Sosialisasi

Media sosialisasi merupakan tempat di mana sosialisasi itu terjadi. Paling tidak ada tiga media sosialisasi, yaitu: keluarga, sekolah, dan lingkungan bermain.

a. Keluarga

Dalam kehidupan sehari-hari kalian tidak hanya hidup di rumah. Selain di rumah kalian paling tidak selama enam sampai tujuh jam, bahkan ada yang lebih dari tujuh jam tinggal di sekolah. Pulang dari sekolah kalian bergabung dengan teman-teman di kampung untuk bermain bersama.
Ketika pulang sekolah kalian tidak langsung pulang ke rumah tetapi bermain ke rumah teman berlebih dahulu tanpa seijin orangtua, tentu kalian akan ditegur dan dinasihati oleh orangtua.
Keluarga merupakan tempat pertama seorang anak yang baru lahir mengalami proses sosialisasi. Di keluarga inilah seorang anak mengenal lingkungan sosial dan budayanya, dan juga mengenal anggota keluarganya: ayah, ibu, kakak, kakek, dan nenek. Pembentukan kepribadian anak sangat dipengaruhi oleh bagiamana keluarga itu memberikan pendidikan kepada anak - anaknya baik melalui kebiasaan, teguran, nasihat, perintah, atau larangan.
Dengan demikian, keluarga merupakan lembaga yang paling penting pengaruhnya dalam sosialisasi manusia. Kepribadian anak ditentukan oleh bagaimana orangtua dan anggota keluarga lain memotivasi anak agar mau mempelajari pola perilaku yang diajarkan kepadanya. Motivasi bisa positif, bisa juga negatif. Motivasi positif dengan memberikan ganjaran (hadiah) kepada anak bila berhasil melakukan sesuatu yang bermanfaat. Sedangkan motivasi negatif adalahn memberikan hukuman bila anak tidak mentaati perintah atau melanggar larangan. Pernahkan kalian mendapatkan hadiah atau hukuman dari orangtua ? Bila pernah mengapa kalian diberi hadiah dan mengapa kalian dihukum?

b. Sekolah

Kalian saat ini sedang belajar di sekolah. Selama di sekolah juga dididik dan dibimbing oleh guru - guru agar kalian menjadi anak yang baik dan pandai. Di sekolah kalian diminta untuk mentaati seluruh peraturan sekolah, seperti memakai seragam, datang ke sekolah tepat waktu,
mengerjakan tugas - tugas dan pekerjaan rumah, dan sebagainya. Di sekolah kalian juga dididik untuk rajin belajar, jujur, kerja keras, disiplin, menghormati guru, dan sebagainya.
Hukuman tersebut bisa berupa teguran hingga seorang siswa dikeluarkan dari sekolah, sekolah akan memberikan hadiah kepada siswa yang mempunyai prestasi, misalnya, menjadi juara kelas, prestasi di bidang olahraga, prestasi di bidang kesenian, dan sebagainya. Hadiah yang diberikan sekolah bisa berupa uang, piala, piagam, pujian, dan sebagainya.

c. Kelompok Bermain

Pada hari libur atau pulang sekolah kalian memanfaatkan waktu luang untuk bermain dengan teman - temanmu di luar rumah. Di dalam kelompok bermain seorang anak memperoleh berbagai pengetahuan dan pengalaman, yang tidak didapatkannya di keluarga maupun sekolah. Di dalam kelompok bermain, seorang anak mempelajari norma, nilai, budaya, dan peran yang dibutuhkan individu untuk memungkinkan keterlibatannya dalam kelompok permainannya . Misalnya, seorang anak mempelajari nilai kerjasama, gotongroyong , kebersamaan, saling menolong, dan sebagainya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar