Hubungan antara manusia yang satu dengan yang lain sangat
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, dikarenakan manusia merupakan makhluk
sosial yang tidak dapat hidup sendiri atau masih membutuhkan bantuan dari pihak
lain. Bersosialisasi pun sangat penting dalam menjalin hubungan yang baik
antara manusia yang satu dengan yang lainnya. Jika tidak adanya individu, maka
keluarga dan masyarakat pun tidak akan tercipta. Begitu pula dengan individu,
tidak akan bisa berjalan sendiri jika tidak adanya keluarga dan masyarakat,
karena dengan adanya keluarga dan masyarakat, masing-masing individu dapat
mengekspresikan segala hal yang berhubungan dengan sosial. Aspek individu,
keluarga, masyarakat dan kebudayaan adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa
dipisahkan.
A.
Pengertian Masyarakat
Masyarakat merupakan salah satu satuan sosial
sistem sosial, atau kesatuanhidup manusia. Istilah inggrisnya adalah society sedangkan
masyarakat itu sendiri berasal dari bahasa Arab Syakara yang berarti ikut serta
atau partisipasi, kata Arabmasyarakat berarti saling bergaul yang istilah
ilmiahnya berinteraksi. Masyarakatdapat diartikan bermacam-macam menurut
pendapat tiap orang. Berikut ini akandijelaskan beberapa pengertian masyarakat
menurut para ahli :
- Menurut Prof. Dr. Koentjaraningrat
masyarakat adalah manusia yang saling berinteraksi yang memiliki perasaan untuk
kegiatan tersebut dan adanya suatuketerikatan untuk mencapai tujuan bersama.
- Mac Iver dan Page mengatakan bahwa
: “Masyarakat ialah suatu sistem darikebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan
kerjasama antara berbagai kelompok dan penggolongan, dari pengawasan tingkah
laku serta kebebasan manusia.Keseluruhan yang selalu berubah ini kita namakan
masyarakat.
- Menurut Ralph Linton masyarakat
merupakan setiap kelompok manusia yangtelah hidup dan bekerja bersama cukup
lama sehingga mereka dapat mengatur dirimereka dan menganggap diri mereka
sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas- batas yang dirumuskan dengan jelas.
- Selo Soemardjan menyatakan bahwa
masyarakat adalah orang-orang yanghidup bersama, yang menghasilkan kebudayaan.
- Menurut Karl Marx masyarakat adalah
suatu struktur yang menderita suatuketegangan organisasi atau perkembangan
akibat adanya pertentangan antarakelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
- Menurut Emile Durkheim masyarakat
merupakan suau kenyataan objektif
pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
- Menurut Paul B. Horton & C.
Hunt masyarakat merupakan kumpulanmanusia yang relatif mandiri, hidup
bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu,
mempunyai kebudayaan sama serta melakukansebagian besar kegiatan di dalam kelompok
/ kumpulan manusia tersebut.
- F. Znaniecki menyatakan bahwa
masyarakat merupakan suatu sistem yangmeliputi unit biofisik para individu yang
bertempat tinggal pada suatu daerahgeografis tertentu selama periode waktu
tertentu dari suatu generasi.
-
Smith, Stanley dan Shores
mendefinisikan masyarakat sebagai suatukelompok individu-individu yang
terorganisasi serta berpikir tentatang diri merekasendiri sebagai suatu
kelompok yang berbeda.
- Dari berbagai pendapat tersebut di
atas maka W F Connell (1972, p. 68-69)menyimpulkan bahwa masyarakat adalah (1)
suatu kelompok orang yang berpikir tentang diri mereka sendiri sebagai kelompok
yang berbeda, diorganisasi, sebagaikelompok yang diorganisasi secara tetap
untuk waktu yang lama dalam rintangkehidupan seseorang secara terbuka dan
bekerja pada daerah geografls tertentu,(2) kelompok orang yang mencari
penghidupan secara berkelompok, sampai turuntemurun dan mensosialkan anggota
anggotanya melalui pendidikan, (3) suatu keorang yang mempunyai sistem
kekerabatan yang terorganisasi yang mengikatanggota-anggotanya secara bersama
dalam keselurühan yang terorganisasi.
B.
Pengertian Individu
Individu dalam
Bahasa Latin berarti bagian terkecil yang tak dapat dibagi- bagi. Individu
dalam Bahasa Prancis artinya orang seorang, kata ini selalu mengacu pada
manusia dan tidak pada yang bukan manusia, dalam hal ini adalah satu
orangmanusia “Individere” berarti makhluk individual yang tidak dapat
dibagi-bagikan.Dalam ilmu sosial individu merupakan bagian terkecil dari
kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih
kecil. Misalnyakeluarga sebagai kelompok sosial yang terkecil terdiri dari
ayah, ibu dan anak. Ayahmerupakan individu yang sudah tidak dapat dibagi lagi,
demikian pula Ibu. Anak masih dapat dibagi sebab dalam suatu keluarga jumlah
anak dapat lebih dari satu.
Hubungan Individu dan
Masyarakat
Hubungan
antara individu dan masyarakat telah.banyak disoroti oleh para ahli baik para
filsuf maupun para ilmuan sosial. Berbagai pandangan itu pada dasarnyadapat
dikelompokkan kedalam tiga pendapat yaitu pendapat yang menyatakan bahwa(1)
masyarakat yang menentukan individu, (2) individu yang menentukan
masyarakat,dan (3) individu dan masyarakat saling menentukan.Pandangan yang
pertama terhadap hubungan antara masyarakat dan individudidasarkan bahwa
masyarakat itu mempunyai suatu realitas tersendiri dan tidak terikatoleh unsur
yang lain dan yang berlaku umum. Masyarakat yang dipindahkan olehseseorang itu
berada di luar orang yang berpikir tentang masyarakat itu sendiri.Sebelum
individu ada masyarakat yang dipikirkan itu telah ada. Oleh karena
itumasyarakat itu tidak terikat pada individu yang memikirkannya. Menurut K J
Veerger (1986) ada tiga pandangan yang memandang masyarakat sebagai suatu
realitas yaitu pandangan holistis, organisme dan kolektivitis.Pertama,
pandangan holisme terhadap hubungan individu dan masyarakat.Pandangan yang
bersifat holistis ini tampak pada pandangan Aguste Comte (1798 -1853). Menurut
Aguste Comte masyarakat dilihat suatu kesatuan di mana dalam 4 bentuk dan
arahnya tidak tergantung pada inisiatif bebas anggotanya, melainkan pada proses
spontan otomatis perkembangan akal budi manusia. Akal budi dan cara orang
berpikir berkembang dengan sendirinya. Prosesnya berlangsung secara
bertahap,merupakan proses alam yang tak terelakkan dan tak terhentikan.
Perkembangan inidikuasai oleh hukum universal yang berlaku bagi semua orang di
manapun dankapanpun dan pandangan Comte in dapat diketahui bahwa umat manusia
itudipandang sebagai suatu keseluruhan, individu merupakan bagian-bagian yang
hidupuntuk kepentingan keseluruhan.Kedua, Pandangan organisme terhadap hubungan
antara individu danmasyarakat. Organisme suatu aliran yang berpendapat bahwa
masyarakat itu berevolusi atau berkembang berdasarkan suatu pninsip intrinsik
di dalani dirinya samaseperti halnya dengan tiap-tiap organisme atau makhluk
hidup. Prinsip perkembanganini berperan dengan lepas bebas dari kesadaran dan
kemauan anggota masyarakat.Ketiga, hubungan individu dan masyarakat berdasarkan
kolektivisme. Menurut pandangan kolektif masyarakat mempunyai realitas yang
kuat. Segala sesuatukepentingan individu ditentukan oleh masyarakat. Masyarakat
mengatur secaraseragam untuk kepentingan kolektif. Menurut Peter Jarvis (1986)
yang dikutip olehDR Wuradji MS (1988) Karl Mark, Bowles, Wailer dan Illich
tokoh paham kolektif yang berpendapat bahwa individu tidak mempunyai kebebasan,
kebebasan pribadidibatasi oleh kelompok elite (kelompok atas yang berkuasa)
denganmengatasnamakan rakyat banyak.Pandangan yang kedua adalah hubungan
individu dan masyarakat menurut paham individualistis. Individualisme suatu
paham yang menyatakan bahwa dalamkehidupan seorang individu kepentingan dan
kebutuhan individu yang lebih pentingdan pada kebutuhan dan kepentingan
masyarakat. Individu yang menentukan corak masyarakat yang dinginkan.
Masyarakat harus melayani kepentingan individu.Individu mempunyai hak yang
mutlak dan tidak boleh dirampas oleh masyarakat demikepentingan umum.
Paham
individualisme juga disebut Atomisme. Atomisme berpendapat bahwa hubungan
antara individu itu seperti hubungan antar atom-atomyang membentuk
molekul-molekul. Oleh karena itu hubungan ini bersifat lahiriah.Bukan kesatuan
yang penting tetapi keaneka ragaman yang penting dalammasyarakat.
Pandangan
individualistis ini yang otomistis ini berakar padanominalisme suatu aliran
filsafat yang menyatakan bahwa konsep-konsep umum itu tidak mewakili realitas
dari sesuatu hal. Yang menjadi realitas itu individu. Realitasmasyarakat itu
ada karena individu itu ada. Jika individu tidak ada maka masyarakatitu tidak
ada. Jadi adanya individu itu tidak tergantung pada adanya masyarakat.Paham
yang ketiga yaitu paham yang memandang hubungan antara individudan masyarakat
dari segi interaksi. Dari uraian tersebut di atas kita telah mengetahui paham
totalisme dan individualisme yang masih berpijak pada satu kutub.
Pahamtotalisme berpijak pada masyarakat, sebaliknya paham individualisme.
Totalismemengabaikan peranan individu dalam masyarakat sebaliknya, paham
individualismemengabaikan peranan masyarakat dalam kehidupan individu. Oleh
karena itu kedua-duanya diliputi oleh kesalahan detotalisme. Paham individu
memandang manusiasebagai seorang individu itu sebagai segala-galanya di luar
individu itu tidak ada. Jadimasyarakat pun pada dasarnya tidak ada, yang ada
hanya individu. Sebaliknya pahamtotalisme memandang segala di luar masyarakat
itu tidak ada. Jadi individu itu hanyaada jika masyarakat itu ada. Adanya
individu itu terikat pada adanya masyarakat.
Paham yang
ketiga ini memandang masyarakat sebagai proses dimanamanusia sendiri
mengusahakan kehidupan bersama menurut konsepsinya dengan bertanggung jawab
atas hasilnya. Manusia tidak berada di dalam masyarakat bagaikan burung di
dalam kurungannya, melainkan ia bermasyarakat. Masyarakat bukan wadahmelainkan
aksi, yaitu social action.
Masyarakat
terdiri dari sejumlah pengertian, perasaan, sikap, dan tindakan, yang tidak
terbilang banyaknya. Orang berkontak dan berhubungan satu dengan yang lain
menurut pola-pola sikap dan perilaku tertentu,yang entah dengan suka, entah
terpaksa telah diterima oleh mereka. Umumnya dapatdikatakan bahwa kebanyakan
orang akan menyesuaikan kelakuan mereka dengan pola-pola itu. Seandainya tidak,
hidup sebagai manusia menjadi mustahil.“Masyarakat sebagai proses” dapat
dipandang dari dua segi yang dalam kenyataannyatidak dipisahkan satu dengan
yang lain karena merupakan satu kesatuan. Pertamamasyarakat dapat dipandang
dari segi anggotanya yang membentuk, mendukung,menunjang dan meneruskan suatu
pola kehidupan tertentu yang kita sebut masyarakat.Kedua masyarakat dapat
ditinjau dari segi pengaruh strukturnya atas anggotanya.Pengaruh ini sangat
penting sehingga boleh dikatakan bahwa tanpa pengaruh inimanusia satu persatu
tidak akan hidup. Marilah kita perhatikan bagaimana jika pengaruh masyarakat
yang berupa kepemimpinan, bahasa, hukum, agama, keluarga,ekonomi, pertahanan,
moralitas dan lain sebagainya. Tanpa itu semua manusia satu.
Persatu tidak akan berdaya, ia akan jatuh ke
dalam suatu keadaan, di mana-manamanusia tidak akan berdaya dan manusia akan
hancur oleh kekuatan-kekuatan alamdan nalurinya sendiri.Hubungan antara
masyarakat dan individu dapat digambarkan sebagai kutub positif dan kutup
negatif pada aliran listrik. Jika dua kutub itu dihubungkan listrik iaakan
mampu memberi kekuatan baginya dan menimbulkan suasana yang cerah. Jikaindividu
dan masyarakat dipersatukan maka kehidupan individu dan masyarakat akanlebih
bergairah dan suasana kehidupan individu dan kehidupan masyarakat akan lebih
bermakna dan hidup serta bergairah.
KEHIDUPAN MASYARAKAT
Hubungan di
lingkungan masyarakat yang terjalin dengan baik merupakan hasil dari hubungan
yang baik antara individu dengan individu dan di dalam hubungan keluarga. Sama
seperti keluarga, masyarakat merupakan media untuk mengekspresikan segala hal
yang berhubungan dengan masalah-masalah sosial. Individu pun tidak akan bisa
berjalan dengan baik tanpa adanya masyarakat. Masyarakat adalah sekumpulan
individu yang mengadakan kesepakatan bersama untuk secara bersama-sama
mengelola kehidupan. Terdapat berbagai alasan mengapa individu-individu
tersebut mengadakan kesepakatan untuk membentuk kehidupan bersama.
Alasan-alasan tersebut meliputi alasan biologis, psikologis, dan sosial.
Pembentukan kehidupan bersama itu sendiri melalui beberapa tahapan yaitu
interaksi, adaptasi, pengorganisasian tingkah laku, dan terbentuknya perasaan
kelompok. Setelah melewati tahapan tersebut, maka terbentuklah apa yang
dinamakan masyarakat yang bentuknya antara lain adalah masyarakat pemburu dan
peramu, peternak, holtikultura, petani, dan industri. Di dalam tubuh masyarakat
itu sendiri terdapat unsur-unsur persekutuan sosial, pengendalian sosial, media
sosial, dan ukuran sosial. Pengendalian sosial di dalam masyarakat dilakukan
melalui beberapa cara yang pada dasarnya bertujuan untuk mengontrol tingkah
laku warga masyarakat agar tidak menyeleweng dari apa yang telah disepakati
bersama. Walupun demikian, tidak berarti bahwa apa yang telah disepakati
bersama tersebut tidak pernah berubah. Elemen-elemen di dalam tubuh masyarakat
selalu berubah di mana cakupannya bisa bersifat mikro maupun makro.
Apa yang
menjadi kesepakatan bersama warga masyarakat adalah kebudayaan, yang antara
lain diartikan sebagai pola-pola kehidupan di dalam komunitas. Kebudayaan di
sini dimengerti sebagai fenomena yang dapat diamati yang wujud kebudayaannya
adalah sebagai suatu sistem sosial yang terdiri dari serangkaian tindakan yang
berpola yang bertujuan untuk memenuhi keperluan hidup. Serangkaian tindakan
berpola atau kebudayaan dimiliki individu melalui proses belajar yang terdiri
dari proses internalisasi, sosialisasi, dan enkulturasi.
Hubungan
antara masyarakat dan individu dapat digambarkan sebagai kutub positif dan
kutup negatif pada aliran listrik. Jika dua kutub itu dihubungkan listrik ia
akan mampu memberi kekuatan baginya dan menimbulkan suasana yang cerah. Jika
individu dan masyarakat dipersatukan maka kehidupan individu dan masyarakat
akan lebih bergairah dan suasana kehidupan individu dan kehidupan masyarakat
akan lebih bermakna dan hidup serta bergairrah.
Dapat
disimpulkan bahwa Hubungan individu dan masyarakat menurut paham
individualistis. Individualisme suatu paham yang menyatakan bahwa dalam
kehidupan seorang individu kepentingan dan kebutuhan individu yang lebih
penting dan pada kebutuhan dan kepentingan masyarakat. Individu yang menentukan
corak masyarakat yang dinginkan. Masyarakat harus melayani kepentmgan individu.
Individu mempunyai hak yang mutlak dan tidak boleh dirampas oleh masyarakat
demi kepentingan umum.
Paham
individualisme juga disebut Atomisme. Atomisme berpendapat bahwa hubungan
antara individu itu seperti hubungan antar atom-atom yang membentuk
molekul-molekul. Oleh karena itu hubungan in bersifat lahiriah. Bukan kesatuan
yang penting tetapi keaneka ragaman yang penting dalam masyarakat.
Pandangan
individualistis ini yang otomistis ini berakar pada nominalisme suatu aliran
filsafat yang menyatakan bahwa konsep-konsep umum itu tidak mewakili realitas
dari sesuatu hal. Yang menjadi realitas itu individu. Realitas masyarakat itu
ada karena individu itu ada. Jika individu tidak ada maka masyarakat itu tidak
ada. Jadi adanya individu itu tidak tergantung pada adanya masyarakat.
Dapat disimpulkan
bahwa semua itu mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Jika tidak ada individu
maka tidak akan terciptanya keluarga dan masyarakat .individu tidak bias
berjalan sendiri tanpa adanya keluarga dan masyarakat karena keluarga dan
masyarakat merupakan media untuk mengekspresikan aspek sosialnya. Dalam ilmu
sosial individu merupakan bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak
dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Umpama keluarga sebagai
kelompok sosial yang terkecil terdiri dari ayah, ibu dan anak. Ayah merupakan
individu yang sudah tidak dapat dibagi lagi, demikian pula Ibu. Anak masih
dapat dibagi sebab dalam suatu keluarga jumlah anak dapat lebih dari satu.